Philip Kotler yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2005 : 16) pengertian jasa
adalah Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu.
Menurut Stanton yang dikutip oleh
Nirwana ( 2004 : 4 ) menyatakan bahwa Jasa adalah kegiatan yang dapat
diidentifikasikan secara tersendiri dan pada prinsipnya tidak dapat diraba
secara fisik ( intangible ), tetapi dapat dipergunakan untuk pemenuhan
kebutuhan pelanggan. Keberadaan jasa juga tidak bergantung pada kebadaan benda
fisik lainnya, dengan demikian maka jasa dapat berdiri sendiri.
Selain itu menurut Djaslim Saladin
(2003:134) adalah sebagai berikut Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud,serta tidak menghasilkan kepemilikan suatu proses
produksi yang mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk
fisik.
Dari beberapa pengertian jasa diatas, dapat
disimpulkan jasa itu tidak berwujud.
Jasa tidak berwujud (Service Intangibility) bermakna bahwa jasa tidak
bisa dilihat dan dirasakan oleh konsumen sebelum konsumen membeli atau
mendapatkan penyedia jasa.
Beberapa karakter dari intangibility adalah:
1.
Suatu jasa baru bisa dirasakan ketika jasa tersebut
disampaikan kepada konsumen.
2.
Suatu jasa kadang terasa sulit dipahami konsumen.
3.
Suatu jasa sulit kadang sulit untuk dijelaskan kepad
konsumen
4.
Penilaian akan kualitas sulit ditentukan oleh konsumen
Ada beberapa
kesulitan karena aspek intangibility yaitu kesulitan bagi konsumen untuk
mengevaluasi sehingga marketer didorong untuk menjual janji, sulit intuk
diiklankan dan dipajang dan harga sulit untuk ditentukan. Namun intangibility
juga memerikan peluang jika para marketer menciptakan positif feeling dan value
sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan kesulitan pesaing untuk
meniru dan menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable
competitive advantage).
Contoh:
Konsumen
tidak bisa memprediksikan apa hasil yang akan diperoleh dengan mengkonsumsi
jasa kecuali setelah membelinya. Seorang murid tidak akan tahu apakah dengan
belajar dengan guru X dia akan menjadi lebih paham atau tidak sebelum dia
merasakannya sendiri. Untuk merasakan jasa sang guru tersebut, maka murid itu
harus membeli terlebih dahulu jasanya. Setelah membeli, jasa diproduksi dan
dikonsumsi secara bersamaan sehingga sang murid menjadi tahu apakah guru X
tersebut bisa membuatnya paham atau tidak.
Sumber:
[2]
http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/definisi-dan-karakter-jasa.html
(Diakses tanggal 6 Maret 2015, pukul 02.32)
[3]
http://pemasaranjasaabdulrahim.blogspot.com/2011/07/definisi-pemasaran-jaya.html
(Diakses tanggal 7 Maret 2015, pukul 23.55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar