Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa
Pendidikan pada pertemuan ke-8 ini bertempat di ruang 305. Untuk pertemuan kali
ini Pak Amril tidak bisa hadir, jadi materi disajikan oleh kelompok 7. Berikut
ini resume perkuliahannya.
A. Pengertian Produk
Beberapa pengertian produk sebagai
berikut.
Menurut Buchari Alma dalam bukunya Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa Produk adalah seperangkat atribut
baik berwujud maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna,
harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan
pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna untuk
memuaskan keinginanya.
Menurut Baker and Hart, dalam bukunya Product Strategy and Management Pengertian produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai,
atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Pengertian
Produk Menurut William J. Station yaitu:
1. Dalam
arti sempit: sebuah produk adalah sekelompok atribut fisik nyata yang terakit
dalam sebuah bentuk yang dapat didefinisikan.
2. Dalam
arti luas: sebuah produk adalah sekelompok atribut nyata dan tidak nyata
didalamnya termasuk kemasan, warna, harga, mutu dan merek ditambah dengan
pelayanan dan reputasi penjual.
Produk
yang akan dipasarkan akan melalui tahap produksi. Tahap produksi ini memiliki 3 tingkatan, yaitu:
1.
Produk Inti
Produk inti merupakan tingkatan pertama paling mendasar
dan menjawab kebutuhan masyarakat. Produk inti hanya
sekedar memenuhi permintaan pelanggan saja.
2.
Produk Aktual
Produk
aktual ialah produk inti yang sudah mulai dibangun dengan kualitas, desain,
fitur, merk, dan kemasan.
3.
Produk Tambahan
Produk tambahan
adalah manfaat tambahan yang didapat konsumen setelah menggunakan produk kita
jika dibandingkan dengan produk lainnya.
Dalam perencanaan produk dibedakan menjadi 2
klasifikasi produk, yaitu:
1. Produk
konsumen
Produk Konsumen ialah produk yang
langsung digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Produk
industri
Produk industri adalah produk yang
digunakan untuk memproduksi barang lain atau dijadikan sebagai alat usaha.
B. 3 Sifat Dalam Pembentukan Suatu Produk
1.
Produk Inovatif
Produk ini adalah produk yang
benar-benar baru diciptakan/dibuat jadi produk ini belum pernah dipasarkan
sebelumnya
2.
Produk Imitasi
Produk ini adalah
produk baru bagi perusahaannya akan tetapi produk tersebut sudah ada sebelumnya
dipasarkan
3.
Produk Pengganti
Produk ini adalah
produk yang berasal dari produk yang sudah dipasarkan sebelumnya tetapi
diperbarui
C. Kriteria Dalam Penciptaan Produk
1.
Harus seimbang antara permintaan pasar
dengan produk yang sesuai dengan lingkungan dan standar sosial serta memenuhi
standar yang telah dibuat oleh pemerintah.
2.
Produk harus cocok dengan keuangan pasar
atau daya beli.
3.
Produk tidak boleh memiliki persoalan
hukum.
4.
Pencitraan produk harus dilakukan dengan
baik.
Karena, ada produk baru
yang kemudian gagal dipasarkan karena tidak melakukan manajemen produk dengan
baik, seperti riset pemasaran yang buruk, masalah dengan desain produk yang
tidak menarik atau tidak sesuai dengan kondisi pasar, meluncurkan produk pada
waktu yang tidak tepat, dan kegagalan dalam manajemen produk.
D. Pengembangan Produk
Pengembangan produk disebut juga merchandising
adalah kegiatan-kegiatan pembuat barang dan perantara yang bermaksud melakukan
penyesuaian barang-barang yang dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas
permintaan pembeli.
Kegiatan yang termasuk ke dalam
pengembangan produk adalah penentuan kualitas, ukuran, bentuk, daya tarik
lahiriah, labeling, cap tanda (branding), pembungkus (packaging)
dan sebagainya untuk menyesuaikan selera yang sedang tumbuh.
E. Langkah-langkah
untuk menciptakan dan mengembangkan suatu produk
1.
Penciptaan Ide
Tahap ini bertujuan pada produk yang akan kita
pasarkan menggunakan produk yang sudah ada atau membuat produk baru yang belum
ada dipasaran. Penciptaan ide dapat muncul dari berbagai pesonil dn berbagai
cara. Misalnya perusahaan dapat memperoleh ide dari staff-staff ahli dalam
bidangnya.
2. Penyaringan
Ide
Tahap ini adalah penyeleksian
ide-ide yang sesuai dengan tujuan perusahaan, strategi, dan sumber daya yang
tersedia.
3. Pengembangan
dan Pengujian Konsep
Tahap ini adalah bagaimana
perusahaan mengkonsep suatu produk yang baik dan berkualitas sehingga dapat menarik
konsumen untuk membelinya.
4. Pengembang
Strategi Pemasaran
Tahap ini bagaimana cara perusahaan
membuat strategi yang efektif dalam memperkenalkan produknya kepada
konsumen. Dalam hal ini, perusahaan mulai merencanakan strategi pemasaran
produk baru dengan memilih segmentasi pasar tertentu, beserta teknik promosi
yang digunakan.
5. Analisis
usaha
Tahap ini bagaimana melihat apakah
produk yang dipasarkan dapat memperoleh keuntungan bagi perusahaan.
6. Pengembangan
produk
Tahap ini adalah pembuatan suatu
produk yang telah dikonsep dan dianalisis sebelumnya.
7. Market
testing
Tahap ini adalah tahap mempelajari
apakah produk tersebut sudah memenuhi target apa belum, dan juga tahap ini cara
melihat pendapat konsumen tentang produk yang dipasarkan.
8. Komersialisasi
Tahap ini adalah tahap yang terakhir, jadi tahap ini
tahap marketing mix dan untuk menilai apakah penjualan produk sudah memenuhi
target atau belum. Setelah diproduksi, produk ini dipasarkan kepada konsumen.
Ketika dipasarkan kepada konsumen, kita menjadi tahu apakan produk ini
memuaskan konsumen atau tidak. Ketika produk ini memuaskan konsumen disitulah
perusahaan memperoleh keuntungan.
F.
Konsep daur hidup produk dapat dibagi menjadi beberapa
tahap menurut karakteristik waktu
1.
Waktu Pengenalan Produk (Introduction)
Produsen
memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dengan bermacam cara, seperti
promosi, iklan, pameran, personal selling, spanduk sponsor, televisi, radio,
media massa atau bauran promosi.
2. Waktu
pertumbuhan produk (Growth)
Meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan
pada segmen pasar yang sesuai.
3. Waktu
kematang/kejenuhan Produk (Maturity)
Titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan
volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah
dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit
peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
4. Waktu
penurunan produk (decline)
Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba menipis.
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan
sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan
tidak bangkrut.
G. Bukti Fisik Jasa
Bukti jasa dapat dibagi menjadi tiga yaitu yaitu orang
(people), proses (process) dan bukti fisik (physical evidence). Ketiga elemen
ini berkaitan dan saling mendukung keberhasil dalam menciptakan image kualitas
jasa.
Bukti fisik berperan penting bagi penyedia jasa dalam membantu sosialiasi,
berperan memfasilitasi unjuk kerja atau tindakan-tindakan individual maupun
interdependen dari orang-orang yang berada di lingkungan servicescape, yaitu
konsumen dan karyawan, sebagai paket dari jasa yang ditawarkan dalam suatu cara
yang berbeda dengan cara menawarkan barang, dapat membedakan perusahaan jasa
dari pesaing serta menjadi tanda dari segmen pasar mana yang dituju. Contoh
dari bukti fisik data adalah orang yang melayani atau memberikan jasa tersebut.
Dari sisi tersebut kita dapat melihat kualitas jasa itu baik atau tidak dilihat
dari orang tersebut melayani jasa yang kita inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar