A. Distribusi
Untuk
memperoleh suatu produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan
sarana dari pihak yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada
konsumen yang memerlukannya. Proses ini disebut distribusi.
1. Pengertian Saluran Distribusi
Beberapa
pengertian mengenai saluran distribusi dan yang berkaitan dengan saluran
distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a.
Menurut Michael
J. Etzel: Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan
untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen
akhir atau pemakai bisnis.
b.
Menurut Suhardi
Sigit: Saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli dan
penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan
milik sejak dari produsen hingga ke
tangan konsumen.
Dari beberapa pengertian saluran
distribusi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah
perantara atau sebuah jalur yang berguna untuk menyalurkan barang secara fisik
maupun kepemilikan dari produsen ke konsumen.
2.
Macam-Macam
Saluran Distribusi
a. Saluran A
Bagan ini
melukiskan penjualan secara langsung dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh wiraniaga.
Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada pengguna
akhir menggunakan saluran pemasaran langsung.
b. Saluran B
Merupakan saluran
yang sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah besar
dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang
dibeli langsung dari produsen.
c. Saluran C
Merupakan suatu
pola perjalanan produk yang panjang menuju ke konsumen akhir, terutama untuk barang
konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang
menjual produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui
sejumlah besar pengecer.
d. Saluran D
Saluran ini
sering digunakan untuk produk yang didistribusikan secara massal.
Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo, macam
saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.
Saluran distribusi intensif
Saluran ini
merupakan cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar
dapat menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua
lokasi di mana calon konsumen itu berada.
b.
Saluran distribusi selektif
Saluran ini
merupakan cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur
saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat
terbatas.
c.
Saluran distribusi eksklusif
Saluran ini
merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat
terbatas jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu
daerah tertentu.
3.
Memilih Saluran Distribusi
Prosedur
menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut (Suhardi Sigit);
a. Melakukan analisis terhadap produk yang akan
dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan gunanya.
b. Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya
pasar.
c. Meninjau saluran-saluran distribusi yang sudah
ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d. Menilai masing-masing saluran dari sudut
potensi volume penjualan, biaya yang layak dan laba yang wajar.
e. Melakukan market survey untuk mengetahui
pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai saluran distribusi yang
dipergunakan oleh para pesaing.
f. Menentukan sifat dan luasnya kerjsama antara
manufaktur dengan saluran-saluran distribusi yang akan digunakan.
g. Merumuskan bantuan-bantuan apa yang dapat
diberikan oleh manufaktur kepada penyalur-penyalur.
h. Melakukan penilaian secara kontinu terhadap
saluran distribusi yang telah digunakan mengingat adanya
perkembangan-perkembangan pasar.
4.
Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud
memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran distribusi jasa
yang sering digunakan.
a. Produsen
=> konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses
produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan pribadi secara
langsung antara produsen dan konsumen. Distribusi langsung merupakan ciri
berbagai jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan
pribadi, seperti potong rambut.
b. Produsen
=> agen => konsumen.
Produsen jasa seringkali dibantu oleh
agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan, penginapan, media
periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.
5.
Fungsi-fungsi Saluran Distribusi
Pada pokoknya
fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat
dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukaran, fungsi
penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Basu Swasta, 1991).
a. Fungsi Pertukaran
1) Pembelian
2) Penjualan
3) Pengambilan risiko
b. Fungsi Penyediaan Fisik
1) Pengumpulan
2) Penyimpanan
3) Pemilihan
4) Pengangkutan
c. Fungsi Penunjang
1) Pelayanan sesudah pembelian
2) Pembelanjaan
3) Penyebaran informasi.
4) Koordinasi saluran
6.
Marketing
Channels Create Utility
Saluran pemasaran menciptakan empat
jenis utilitas: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk. Utilitas Waktu adalah
memiliki produk yang tersedia ketika pelanggan menginginkannya. Utilitas tempat
dibuat dengan membuat produk yang tersedia di lokasi di mana pelanggan ingin membeli
mereka. Utilitas kepemilikan berarti bahwa pelanggan memiliki akses ke produk
untuk menggunakan atau menyimpan untuk penggunaan masa depan.. Anggota saluran
kadang-kadang membuat bentuk utility dengan merakit, menyiapkan, atau
menyempurnakan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah individu.
B.
Franchising
1.
Pengertian Franchising (Waralaba)
Franchising
atau waralaba merupakan sebuah usaha dengan penggunaan hak sebuah merk tertentu
dari pewaralaba dengan membayar sejumlah dana dan membuat beberapa perjanjian
lainnya seperti berbagi keuntungan (royalti). Dengan hak tersebut terwaralaba
pun dapat menggunakan nama merk, prosedur pemasaran, pelatihan, dan system
prosedur operasional dan fasilitas penunjang dari perusahaan pewaralaba.
2.
Tipe Sistem Franchising
a.
Product and trademark franchising
Franchisee hanya
mendapatkan hak untuk memproduksi produk dan mendistribusikannya diwilayah
tertentu sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b.
Business format franchising.
Franchisee
memperoleh hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode
operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian
kualitas. Contohnya restoran, fast food, dan pendidikan.
3.
Ciri-ciri Franchising
a. Pewaralaba memiliki tradename (nama
perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa dagang), patent, trade
secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan);
b. Terwaralaba diijinkan untuk menggunakan
hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam daerah tertentu, dan
periode waktu tertentu;
c. Operasi usaha waralaba dibawah pengarahan
pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu dan kontrak waralaba;
d. Terwaralaba akan membayar royalti, dan sering
suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha di bawah nama dan sistem
pewaralaba.
4.
Keuntungan Waralaba
a. Bantuan manajemen dan pemasaran
Terwaralaba
biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil karena ia
mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam memilih toko dan promosi; dan
bantuan dalam semua tahap operasinya. Pewaralaba memberikan pelatihan intensif.
b. Kepemilikan pribadi
Sebuah operasi
waralaba adalah tetap toko anda, dan anda menikmati sebanyak insentif dan laba
seperti pemilik tunggal lainnya. Anda masih merupakan asatan anda sendiri.
c. Nama yang dikenal secara nasional
Dengan waralaba
yang telah mapan. Anda mendapat pengakuan dan dukungan instan dari sebuah
kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan diseluruh dunia.
d. Nasihat dan bimbingan finansial
Terwaralaba
mendapat bimbingan berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang
mempunyai keahlian dalam bidang ini.
e. Tingkat kegagalan yang lebih rendah.
Menurut sejarah,
tingkat kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura
bisnis lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen delapan kali
lebih sering dibandingkan bisnis waralaba.
5.
Kerugian Waralaba
a. Biaya awal yang besar.
Sebagian besar
waralaba akan meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut.
Biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.
b. Laba yang dibagi.
Pewaralaba acap
kali akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu
komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta
oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
c. Pengaruh ekor jas
Apa yang terjadi
dengan waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan
terpaksa gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini
acap kali disebut dengan pengaruh ekor jas.
C.
Multi Level
Marketing
1.
Pengertian
MLM
Multilevel marketing atau penjualan
bertingkat atau juga disebut penjualan berjenjang ialah sebuah usaha yang
menggunakan system jaringan untuk memperluas jaringannya. Setiap orang yang
masuk disebut distributor. Mereka memperoleh komisi untuk penjualan
mereka sendiri dan juga menghasilkan komisi bagi upliners yang
merekrut mereka. Pada saatnya, mereka menerima komisi dari setiap
downliners yang mereka rekrut. Semakin banyak downliners yang
direkrut maka semakin banyak pula komisi yang akan didapat.
2. Kelebihan
MLM Dibandingkan Usaha Lain
Berikut adalah beberapa kelebihan dari MLM :
a. Pemutusan rantai
distribusi
Jalur distribusi
MLM: pabrik => supplier => distributor => konsumen. Setiap penambahan
jalur distribusi pasti menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan
keuntungan dan biaya operasional yang dibebankan ke penjualan produk.
b. Personal franchise
Anda membeli
usaha baru yang produk dan sistemnya sudah ada. Bedanya dengan waralaba, anda
tidak perlu biaya yang tinggi dan juga bias menawarkannya ke orang lain untuk
menjadi bagian dari jaringan anda.
c. Membangun jaringan pemasaran tanpa batas dan
biaya murah
Setiap anda
mensposori sesorang berarti Anda telah membuka satu cabang baru yang mandiri.
Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun karena uang keanggotaan dibayar
oleh orang yang ingin bergabung. Anda juga berhak mensponsori ke mana saja Anda
suka, tanpa batasan
d. Penghematan biaya iklan
Setiap
distributor adalah pengiklan, dan perusahaan akan diuntungkan oleh hal ini.
Saat ini, biaya iklan mengambil 1/3 dari total biaya operasional. Bisa Anda
bayangkan, berapa biaya yang telah dihemat oleh perusahaan.
e. Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk
berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep
MLM yang memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk bisa memulai usaha
sendiri dengan modal kecil, tanpa risiko, dilatih dan tidak butuh tempat
khusus, limitasi ini telah berhasil dihilangkan. Ini adalah kabar gembira untuk
Anda yang bercita- cita memiliki usaha sendiri.
f. Mengurangi biaya sales person
Konsep MLM yang
setiap distributornya secara langsung ataupun tidak langsung adalah sales
person sekaligus konsumen setia perusahaan. Jika dalam perusahaan itu terdapat
distributor yang hebat, biasanya merekalah yang melatih distributor di
bawahnya, dan perusahaan dibebaskan dari biaya pelatihan distributor. Namun,
ada beberapa perusahaan MLM yang sangat bagus dan bertanggung jawab yang juga
memiliki program untuk melatih distributor mereka. Distributor yang terpilih
diikutkan ke pelatihan kelas dunia, dengan tujuan supaya distributor tersebut
menjadi profesional dan berwawasan luas.
3.
Keuntungan
Menjadi Seorang Distributor
a.
Bisa memulai
bisnis dengan biaya rendah
b.
Keuntungan yang
besar jika memenuhi target
d. Bisa membangun jaringan sendiri tanpa batas
e. Mendapatkan passive income dan kebebasan
waktu.
f. Bebas dari masalah administrasi dan
operasional perusahaan
g. Bisa mengembangkan mental dan kepemimpinan
secara teori dan praktik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar