Halaman

Senin, 25 Mei 2015

Analisis Outing Class Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Di Ayam Kremes Kraton (AKK) Utan Kayu



A.Profil Ayam Kremes Kraton



      Nama usaha          :  Ayam Kremes Kraton
Pemilik                 :  Bu R. R. Welas Sriningsih
Produk                  :  Ayam kremes (Produk inti), bebek dan ikan nila (produk tambahan)
Lambang usaha     :  Ayam yang memakai dasi batik dan jas dengan background kuning
Penjelasan: Dengan lambang usaha ini tergambar jelas bahwa pemilik ingin mengambarkan AKK yang casing tradisional namun terasa modern. Warna kuning untuk desain AKK sendiri ini adalah keinginan dari sang pemilik.
Cabang/outlet       : Terdiri dari 5 outlet yaitu outlet Tebet, Boulevard Kelapa Gading ,                                       Gading Batavia, Sunter, dan Utan Kayu.

B. Analisis Hasil dari Outing Class
Saya akan menganalisis hasil dari outing class yang diadakan pada tanggal 5 Mei 2015, pertama saya akan menjelaskan mengenai penciptaan produk AKK ini. AKK adalah usaha keluarga yang sekarang pemiliknya adalah Bu R. R. Welas Sriningsih. Dalam penciptaan produk serta bumbu-bumbunya yang mengetahui hanyalah pemilik, manajer dan pegawai tidak mengetahui soal itu. Produk inti dari AKK adalah ayam kremes yang sudah ada dari awal berdiri, selanjutnya produk aktualnya adalah kreasi dari ayam yakni ayam penyet, ayam kalasan. Dan produk tambahannya yaitu bebek dan ikan nila. Dari informasi yang saya terima dari manajer, pemilik selalu berinovasi untuk menciptakan produk baru yang akan dijual oleh AKK, pemilik memang orang yang suka masak dan berinovasi dengan masakannya sehingga ini mempermudah pengembangan produk yang ada di AKK ini. Dengan adanya produk yang terus berkembang, konsumen menjadi tidak bosan dan lebih tertarik lagi, terlebih jika pengembangan produk tersebut dapat diterima dan menarik inat konsumen.
Selanjutnya saya menganalisis dari segi positioning dan differensiasi produk AKK ini. Produknya yang utama adalah ayam, namun selain itu juga terdapat menu bebek dan ikan nila. Dapat disimpulkan dari penjelasan sang manajer, bahwa sebagai seorang untuk dapat memposisikan produknya di mata calon konsumen juga perlu perjuangan keras, manajer harus terus menerus mencari apa yang tepat untuk produknya, dan mencari kondisi produk pesaing dengan rutin berkeliling berbagai restoran sejenis AKK untuk mencari tahu apa keunggulan produk pesaing. AKK sendiri ini memposisikan produknya sebagai ayam yang enak serta lunak dengan penyediaan 4 varian sambel yang dapat dinikmati konsumen. Yang menjadi pembeda produk ini dengan produk lain adalah kekhasan kremes dan ayam lunak yang berbeda dengan ayam lunak kebanyakan, ayam lunak biasanya sudah tidak memiliki serat dan rasa ayamnya sudah hilang, namun ayam di AKK ini masih memiliki serat dan rasanya masih ada dan enak.  Selain dari sisi produk, yang menjadi pembeda di AKK ini adalah suasana tempat makan disini yang diset secara tradisional sehingga membedakan dengan tempat makan ayam yang lain. Untuk positioning dan diferensiasi ini, AKK sangat memperhatikan, agar produknya dapat berkesan di mata konsumen, ini dibuktikan dengan adanya perbaikan-perbaikan cita rasa produk ke arah yang lebih baik lagi.
Dari segi segmentasi pasar dan sasaran pemasaran, AKK ini menetapkan berdasarkan demographic segmentation. Dimana sasaran konsumen dari AKK ini adalah berdasarkan pendapatan dengan rentang dari kalangan menengah ke bawah. AKK memang mengincar konsumen seperti itu, karena memang laba yang diambil dari usaha ini tidak terlalu besar, yang terpenting adalah banyak yang membeli produk AKK ini. Dilihat dari pemilihan sasaran konsumen ini, AKK tidak memperhatikan laba yang besar namun AKK terlihat seperti ingin memperkenalkan dan mengembangkan produknya di mata masyarakat, sehingga AKK lebih memilih memperhatikan banyaknya konsumen yang datang daripada laba yang besar.
Dari sisi bauran pemasarannya dapat dilihat dari sisi product, place, price, promotion, people, process, physical envitonment.
1.      Product
Produk utama dari AKK ini adalah ayam, dan produk tambahan lainnya yaitu bebek dan ikan nila, terdapat juga sayur, tahu, dan tempe sebagai menu pendukung serta 4 varian sambel yang membuat AKK berbeda dengan restoran lain. Brand dari produk AKK ini adalah ayam kremesnya yang khas. Ayam kremes yang juga menjadi nama dari usaha ini. Selain itu untuk pengemasan produk jika tidak makan di tempat adalah sejenis tempat makan plastik. Tempat makan yang terlihat unik dan berbeda dengan pengemasan produk pesaing lain.

2.      Place
Ayam Kremes Kraton ini mempunyai  5 outlet di Jakarta yaitu di Tebet, Boulevard Kelapa Gading, Gading Batavia, Sunter, dan Utan Kayu. Outlet utamanya berada di Sunter. Untuk outlet Utan Kayu ini sendiri baru berdiri sekitar 2-3 tahunan. Fasilitas AKK Utan Kayu ini masih memiliki beberapa kekurangan yaitu kurang tersedianya tempat parkir yang luas, tidak adanya musholla, dan hanya memiliki satu ruangan biasa saja. Outlet AKK paling besar berada di Tebet, yang memiliki tempat duduk biasa dan lesehan, smooking area dan ruangan ber-AC.  Di semua outlet AKK, manager tidak mau menyediakan tv  karena beralasan nanti pegawainya jadi santai dalam bekerjanya dan wifi juga tidak tersedia agar tamu tidak makan berlama-lama di AKK ini (nongkrong).  Karena AKK memprioritaskan banyak pelanggan yang membeli dan makan bukan yang duduk berlama-lama.
Untuk cabang utan kayu tempat kami outing class, posisi AKK sudah dikatakan cukup strategis, karena terletak di jalan raya yang dekat dengan beberapa kampus seperti UNJ dan UIJ. Selain itu juga banyak perkantoran, baik bank maupun kantor perusahaan. Selain itu juga jika menggunakan angkutan umum juga mudah. Sehingga AKK ini mudah dijangkau oleh calon konsumen.

3.      Price
Harga dari AKK ini cukup terjangkau, dengan harga yang paling murah itu sekitar Rp18.000 (belum termasuk pajak). Karena AKK ini lebih mengutamakan banyaknya pembeli daripada berfokus pada keuntungan banyak yang diperoleh. Dari sisi ini dapat dilihat bahwa AKK masih berfokus untuk mengembangkan usahanya.


4.      Promotion
Promosi yang dilakukan AKK adalah menyebar brosur dan promosi dari mulut ke mulut saja. Menurut saya  memang dari segi biaya ini menghemat, namun strategi promosi ini kurang efektif dan tidak bisa dipastikan apakah akan menambah konsumen lagi. Terlebih sekarang ini bukan zamannya lewat media fisik seperti brosur, namun sekarang era teknologi yang hampir semua usaha menggunakan internet untuk mempromosikan produknya. Di restora sejenis lain bahkan bisa pemesanan melalui online. AKK memang boleh mempertahankan tradisional yang menjadi kekhasannya, namun juga perlu mengikuti arus teknologi yang menggunakan strategi promosi yang lebih modern lagi, misalnya iklan melalui internet di web-web terkenal, atau membuat web sendiri untuk mempromosikan produknya.

5.      People
Untuk SDM di AKK ini pengaturannya sudah cukup baik, dimana satu outlet terdiri dari seorang manajer yang bertugas mengatur dan memajukan outlet tersebut. Untuk pelayanan makan di tempat yaitu ada waiter (3 bulan belakangan ini sudah tidak ada), OB ,bagian gerobak (penyaji makanan),kasir, cuci piring, dan supervisor. Sementara itu, untuk delivery yaitu ada bagian goreng, bungkus, dan pengantar makanan. Jumlah pegawai di setiap outlet berbeda-beda. Ada yang 17, 25, dan 35 orang. Untuk outlet Utan Kayu ini pegawainya berjumlah 17 orang. Pegawai juga diambil dari daerah yang kebanyakan lulusan smp, lulusan sma pun jarang. Pegawai ini lalu dididik oleh Ibu Rovi sendiri. Sistem rekruitmen tidak ada lewat lowongan kerja, namun dari teman ke teman/diambil dari daerah karena mau dibayar dengan gaji tidak besar. Awalnya pegawai disediakan Mess, namun sekarang sudah tidak. Ada juga beberapa outlet yang pegawainya tinggal di dalam outlet.

6.      Process
Ayam Kremes Kraton (AKK) buka dari pukul 10.00 hingga pukul 22.00 WIB. AKK melayani pemesanan untuk makan di tempat, take away, dan juga pemesanan melalui call center. Ini sudah seperti pelayanan di kebanyakan restoran.
Untuk pelayanan yang memesan dan makan ditempat, sekarang menggunakan sistem gerobak, dimana pemesan mendatangi tempat pemesanan dan kemudian bayar di kasir dan menerima makannya serta membawa sendiri ke tempat makan pilihannya. Ini sudah seperti di kebanyakan restoran ayam yang memakai sistem ini. memang cukup efektif dan efesien, namun membuat konsumen antri berdiri untuk memesan.
Untuk pengolahan ayamnya sendiri, setiap outlet tidak meracik dari bahan mentah. Namun dari bahan setengah jadi yang dikirim dari outlet pusat. Jadi baik manajer dan pegawai tidak mengetahui rahasia dari bumbu produk AKK ini, pegawai hanya menggoreng bahan-bahan setengah jadi tersebut dan menyajikannya untuk konsumen. Jadi dengan cara ini kerahasiaan produk sangatlah ketat, hanya pemilik yang mengetahuinya.

Resume Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan: Distribusi, Franchising, dan MLM dalam Pemasaran Jasa Pendidikan




Pada pertemuan ke-13 Hari Selasa, 12 Mei 2015 perkuliahan berlangsung pukul 09.50-12.10 di ruang 306 Gedung Daksinapati FIP UNJ. Dosen kami Bapak Amril Muhammad, S.E, M.Pd tidak dapat hadir dalam perkuliahan. Sehingga materi disampaikan oleh kelompok 9 yaitu Yudi Guntara dan Rahmat Dwi Harbianto yang mempresentasikan mengenai Distribusi, Franchising, dan MLM dalam Pemasaran Jasa Pendidikan. Berikut resume perkuliahan yang saya dapatkan:

A.   Distribusi
Untuk memperoleh suatu produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan sarana dari pihak yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada konsumen yang memerlukannya. Proses ini disebut distribusi.
1.      Pengertian Saluran Distribusi
Beberapa pengertian mengenai saluran distribusi dan yang berkaitan dengan saluran distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a.    Menurut Michael J. Etzel: Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang   melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis.
b.    Menurut Suhardi Sigit: Saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli dan  penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik  sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen.
Dari beberapa pengertian saluran distribusi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah perantara atau sebuah jalur yang berguna untuk menyalurkan barang secara fisik maupun kepemilikan dari produsen ke konsumen.
2.      Macam-Macam Saluran Distribusi
a.    Saluran A
Bagan ini melukiskan penjualan secara langsung dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh wiraniaga. Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada pengguna akhir menggunakan saluran pemasaran langsung.
b.    Saluran B
Merupakan saluran yang sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah besar dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang dibeli langsung dari produsen.
c.    Saluran C
Merupakan suatu pola perjalanan produk yang panjang menuju ke konsumen akhir, terutama untuk barang konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang menjual produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar pengecer.
d.    Saluran D
Saluran ini sering digunakan untuk produk yang didistribusikan secara massal.

Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo, macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.    Saluran distribusi intensif
Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon konsumen itu berada.
b.   Saluran distribusi selektif
Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas.
c.    Saluran distribusi eksklusif
Saluran ini merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.

3.      Memilih Saluran Distribusi
Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut (Suhardi Sigit);
a.    Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan gunanya.
b.    Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar.
c.    Meninjau saluran-saluran distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d.    Menilai masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan laba yang wajar.
e.  Melakukan market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
f.  Menentukan sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi yang akan digunakan.
g.    Merumuskan bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada penyalur-penyalur.
h.  Melakukan penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan mengingat adanya perkembangan-perkembangan pasar.

4.      Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran distribusi jasa yang sering digunakan.
a.    Produsen => konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan pribadi secara langsung antara produsen dan konsumen. Distribusi langsung merupakan ciri berbagai jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut.
b.    Produsen  => agen  => konsumen.
Produsen jasa seringkali dibantu oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan, penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.

5.      Fungsi-fungsi Saluran Distribusi
Pada pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukaran, fungsi penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Basu Swasta, 1991).
a.    Fungsi Pertukaran
1)   Pembelian
2)   Penjualan
3)   Pengambilan risiko
b.    Fungsi Penyediaan Fisik
1)   Pengumpulan
2)   Penyimpanan
3)   Pemilihan
4)   Pengangkutan
c.    Fungsi Penunjang
1)   Pelayanan sesudah pembelian
2)   Pembelanjaan
3)   Penyebaran informasi.
4)   Koordinasi saluran

6.      Marketing Channels Create Utility
Saluran pemasaran menciptakan empat jenis utilitas: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk. Utilitas Waktu adalah memiliki produk yang tersedia ketika pelanggan menginginkannya. Utilitas tempat dibuat dengan membuat produk yang tersedia di lokasi di mana pelanggan ingin membeli mereka. Utilitas kepemilikan berarti bahwa pelanggan memiliki akses ke produk untuk menggunakan atau menyimpan untuk penggunaan masa depan.. Anggota saluran kadang-kadang membuat bentuk utility dengan merakit, menyiapkan, atau menyempurnakan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah individu.

B.   Franchising
1.      Pengertian Franchising (Waralaba)
Franchising atau waralaba merupakan sebuah usaha dengan penggunaan hak sebuah merk tertentu dari pewaralaba dengan membayar sejumlah dana dan membuat beberapa perjanjian lainnya seperti berbagi keuntungan (royalti). Dengan hak tersebut terwaralaba pun dapat menggunakan nama merk, prosedur pemasaran, pelatihan, dan system prosedur operasional dan fasilitas penunjang dari perusahaan pewaralaba.

2.      Tipe Sistem Franchising
a.    Product and trademark franchising
Franchisee hanya mendapatkan hak untuk memproduksi produk dan mendistribusikannya diwilayah tertentu sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b.   Business format franchising.
Franchisee memperoleh hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas. Contohnya restoran, fast food, dan pendidikan.

3.      Ciri-ciri Franchising
a.    Pewaralaba memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan);
b.    Terwaralaba diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam daerah tertentu, dan periode waktu tertentu;
c.    Operasi usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu dan kontrak waralaba;
d.    Terwaralaba akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha di bawah nama dan sistem pewaralaba.

4.      Keuntungan Waralaba
a.   Bantuan manajemen dan pemasaran
Terwaralaba biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil karena ia mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam memilih toko dan promosi; dan bantuan dalam semua tahap operasinya. Pewaralaba memberikan pelatihan intensif.
b.   Kepemilikan pribadi
Sebuah operasi waralaba adalah tetap toko anda, dan anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya. Anda masih merupakan asatan anda sendiri.
c.   Nama yang dikenal secara nasional
Dengan waralaba yang telah mapan. Anda mendapat pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan diseluruh dunia.
d.   Nasihat dan bimbingan finansial
Terwaralaba mendapat bimbingan berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini.
e.   Tingkat kegagalan yang lebih rendah.
Menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen delapan kali lebih sering dibandingkan bisnis waralaba.

5.      Kerugian Waralaba
a.   Biaya awal yang besar.
Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.
b.   Laba yang dibagi.
Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
c.   Pengaruh ekor jas
Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali disebut dengan pengaruh ekor jas. 


C.   Multi Level Marketing


1.         Pengertian MLM
Multilevel marketing  atau penjualan bertingkat atau juga disebut penjualan berjenjang ialah sebuah usaha yang menggunakan system jaringan untuk memperluas jaringannya. Setiap orang yang masuk disebut distributor.  Mereka memperoleh komisi untuk penjualan mereka sendiri  dan juga menghasilkan komisi bagi upliners yang merekrut mereka. Pada saatnya, mereka menerima  komisi dari setiap downliners yang  mereka rekrut. Semakin banyak downliners yang direkrut maka semakin banyak pula komisi yang akan didapat.
2.      Kelebihan MLM Dibandingkan Usaha Lain
Berikut adalah beberapa kelebihan dari MLM :
a.    Pemutusan rantai distribusi          
Jalur distribusi MLM: pabrik => supplier => distributor => konsumen. Setiap penambahan jalur distribusi pasti menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan keuntungan dan biaya operasional yang dibebankan ke penjualan produk.
b.    Personal franchise
Anda membeli usaha baru yang produk dan sistemnya sudah ada. Bedanya dengan waralaba, anda tidak perlu biaya yang tinggi dan juga bias menawarkannya ke orang lain untuk menjadi bagian dari jaringan anda.
c.    Membangun jaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
Setiap anda mensposori sesorang berarti Anda telah membuka satu cabang baru yang mandiri. Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun karena uang keanggotaan dibayar oleh orang yang ingin bergabung. Anda juga berhak mensponsori ke mana saja Anda suka, tanpa batasan
d.    Penghematan biaya iklan
Setiap distributor adalah pengiklan, dan perusahaan akan diuntungkan oleh hal ini. Saat ini, biaya iklan mengambil 1/3 dari total biaya operasional. Bisa Anda bayangkan, berapa biaya yang telah dihemat oleh perusahaan.
e.    Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep MLM yang memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk bisa memulai usaha sendiri dengan modal kecil, tanpa risiko, dilatih dan tidak butuh tempat khusus, limitasi ini telah berhasil dihilangkan. Ini adalah kabar gembira untuk Anda yang bercita- cita memiliki usaha sendiri.
f.     Mengurangi biaya sales person
Konsep MLM yang setiap distributornya secara langsung ataupun tidak langsung adalah sales person sekaligus konsumen setia perusahaan. Jika dalam perusahaan itu terdapat distributor yang hebat, biasanya merekalah yang melatih distributor di bawahnya, dan perusahaan dibebaskan dari biaya pelatihan distributor. Namun, ada beberapa perusahaan MLM yang sangat bagus dan bertanggung jawab yang juga memiliki program untuk melatih distributor mereka. Distributor yang terpilih diikutkan ke pelatihan kelas dunia, dengan tujuan supaya distributor tersebut menjadi profesional dan berwawasan luas.

3.         Keuntungan Menjadi Seorang Distributor
a.    Bisa memulai bisnis dengan biaya rendah
b.    Keuntungan yang besar jika memenuhi target
c.    Kesempatan dilatih oleh orang yang berhasil dengan biaya rendah
d.    Bisa membangun jaringan sendiri tanpa batas
e.    Mendapatkan passive income dan kebebasan waktu.
f.     Bebas dari masalah administrasi dan operasional perusahaan
g.    Bisa mengembangkan mental dan kepemimpinan secara teori dan praktik